Percaya Diri ala Apple


Siapa yang tidak kenal dengan perusahaan teknologi yang satu ini?

Dalam artikel kali ini penulis tidak akan membahas tentang produk-produk terbaru Apple, karena tentu sudah banyak yang membahas hal itu. Penulis akan membahas tentang konsistensi dan percaya diri dari perusahaan ini. Kenapa perlu mengangkat topik ini? Penulis merasa ada nilai yang bisa kita tiru dan teladani dari perusahaan ini (tentunya bukan karena harga produknya yang mahal). Mari kita bahas.

Sesuai dengan judul artikel kali ini "Percaya Diri ala Apple", hal pertama yang perlu ditiru dan kita teladani adalah sikap percaya diri dari perusahaan ini. Mulai dari pengenalan iPhone generasi pertama pada tahun 2007, Apple percaya diri dengan memperkenalkan perangkat seluler dengan fungsi full touchscreen/layar sentuh, padahal pada tahun-tahun itu pasar handphone dikuasai oleh Blackberry dengan keypad-nya yang mana keypad ini diadopsi oleh sebagian perusahaan lain ketika mengeluarkan handphone (smartphone) terbarunya. Hal ini menjadi titik tolak industri handphone (smartphone) bergeser ke arah layar sentuh.

Generasi selanjutnya adalah iPhone 4 yang menjadi cikal bakal desain smartphone saat ini. iPhone 4 menjadi salah satu produk iconic pada saat itu. Saking iconic nya, desain iPhone 4 ini masih dipakai hingga 3 generasi berikutnya yaitu iPhone 4s, iPhone 5, dan iPhone 5s. Hal ini tentu menjadi sasaran empuk bagi perusahaan lain untuk menjatuhkan produk Apple karena "tidak berinovasi" dalam desain produknya. Namun Apple tetap percaya diri dengan produknya.

Perubahan besar terjadi saat pengenalan iPhone 6 karena menggunakan desain baru dan hal ini menjadi tren baru desain sebuah smartphone karena hampir semua smartphone mengcopy desain iPhone 6 (terutama produk cina). Desain dalam iPhone 6 inipun dipakai Apple dalam 3 generasi berikutnya yaitu iPhone 6s, iPhone 7 dan iPhone 8. Seperti sebelumnya, hal ini menjadi "cacian" di sosial media untuk menjatuhkan nilai iPhone, tetapi sekali lagi Apple tetap percaya diri dengan produknya.

Pada pengenalan iPhone 8 pada tahun 2017 lalu, diperkenalkan juga seri khusus memperingati 10 tahun keluarnya iPhone yaitu iPhone X (ten/ex). iPhone X ini memperlihatkan desain baru dari sebuah smartphone dengan adanya "poni" atau notch. Adanya notch ini menjadi bulan-bulanan di internet karena terlihat jelek dan aneh. Tidak mengherankan karena di saat layar smartphone umumnya kotak, Apple memperkenalkan layar yang ber"poni" ini. Lagi dan lagi, Apple tetap percaya diri dengan desain produknya dan mengklaim bahwa ini adalah desain yang futuristik. Dan tentu saja hal ini menjadi sebuah kenyataan, karena saat ini hampir semua perusahaan mengadopsi (mengcopy) desain smartphone yang ber"poni".

Penjelasan di atas sedikit banyak memberikan gambaran bahwa Apple selalu menjadi trensetter dari industri smartphone (tablet dan smartwatch). Walaupun menjadi bulan-bulanan massa di media sosial, Apple tetap percaya diri dengan produknya. Mereka tidak memperdulikan omongan orang di luar sana dan mencoba memberikan yang terbaik kepada konsumen dengan mengoptimalkan sisi hardware dan softwarenya. Maka tidaklah heran iPhone menjadi salah satu smartphone kelas atas dan telah digunakan oleh 2 Milyar lebih di seluruh belahan dunia. Salah satu yang perlu kita contoh dari cara pengenalan produk terbarunya Apple adalah Apple tidak pernah membandingkan produknya dengan produk kompetitor. Apple selalu membandingkan produk terbarunya dengan produk sebelumnya. Sebagai contohnya pada event pengenalan iPhone XS, iPhone XS Max, iPhone XR, dan Apple watch generasi ke-4 kemarin, Apple hanya membandingkan dengan iPhone X, iPhone 8, iPhone 8 Plus dan Apple watch generasi ke-3. Kenapa hal ini penting untuk dicermati?. Ini menunjukkan bahwa Apple percaya diri dengan produk yang telah dirilis dan menganggap produknya lebih baik dari produk kompetitor. Atau dengan kata lain, Apple tidak pernah memperdulikan omongan orang lain (perusahaan lain) tentang produk yang telah dikeluarkan. Hal ini penting untuk kita, ketika ingin melakukan/menciptakan sesuatu jangan dengarkan omongan orang dan tetap fokus pada apa yang akan kita lakukan/ciptakan. Karena akan selalu ada omongan orang yang menjelekkan langkah kita, pasti akan selalu ada!. Dan hal itu akan menjadi ancaman karena pasti akan mengganggu konsentrasi kita.

Poinnya adalah Percaya Diri dengan apa yang akan kita lakukan/ciptakan, Jangan Dengarkan omongan orang lain, Selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk mencapai tujuan kita.

Lebih baru Lebih lama